Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 19:46:18【Kabar Kuliner】970 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(8694)
Artikel Terkait
- Kemenekraf perkuat 28 provinsi miliki Dinas Ekonomi Kreatif
- Dokter nyangakan definisi label "sehat" pada kemasan ngak jelas
- Perempuan salah satu pilar keberhasilan Program MBG
- Berburu mineral strategis, langkah Indonesia kuasai teknologi
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- Kemarin, alasan penerbitan PP 38/2025 hingga anggota DPR nonaktif
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
Resep Populer
Rekomendasi

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!

Pengamat: Kemendagri pegang peran strategis sukseskan MBG

DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG

Sudinsos Jaksel bagikan bantuan makanan untuk penyintas banjir

Shakira Amirah sebut sarapan real food bantu anak makin berprestasi

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal